Sejarah motherboard
Motehrboard
adalah papan sirkuit tempat berbagai komponen elektronik saling
terhubung seperti pada PC atau Macintosh dan biasa
disingkat dengan kata mobo.
Pengertian
lain dari Motherboard atau dengan kata lain mainboard adalah papan utama berupa
pcb yang memiliki chip bios (program penggerak), jalur-jalur dan konektor
sebagai penghubung akses masing-masing perangkat.
Motherboard
yang banyak ditemui dipasaran saat ini adalah motherboard
milik PC yang pertama kali dibuat dengan dasar agar dapat sesuai
dengan spesifikasi PC IBM.
Motherboard
atau disebut juga dengan Papan Induk Motherboard merupakan komponen utama dari
sebuah PC, karena pada Motherboard-lah semua komponen PC anda akan disatukan.
Bentuk motherboard seperti sebuah papan sirkuit elektronik. Motherboard
merupakan tempat berlalu lalangnya data. Motherboard menghubungkan semua
peralatan komputer dan membuatnya bekerja sama sehingga komputer berjalan dengan
lancar.
Motherboard pertama
kali dibuat pada tahun 1977, oleh Apple untuk Apple II-nya. Sebagai informasi,
dulu komponen-komponen komputer seperti seperti CPU dan memori ditempatkan di
satu kartu tersendiri, dan dihubungkan dengan kabel-kabel. Tampilannya sangat
ruwet.
Karena
sangat repot menghubungkan satu komponen PC dengan komponen lainnya, para
pengembang produk komputer punya ide untuk membuat satu tempat khusus untuk
menampung berbagai periferal komputer. Terciptalah suatu papan lebar yang
berisis beragam slot sebagai tempat menyolokkan komponen-komponen PC.
Papan itu dinamai motherboard.
Pada
pengembang awal dari motherboard adalah perusahaan Micronics, Mylex, AMI,
Huppauge, Orchid Technology, Elitegroup, dan DFI. Selain itu, masih ada
beberapa produsen moherboard lain dari Taiwan.
Antara
tahun 1980 sampai 1990, penggabungan beberapa fungsi periferal ke
dalammoterboard mendorong pencitraan motherboard ke dalam bentuk
yang makin ekonomis. Integrasi pertama yang dilakukan adalah dengan
menggabungkan slot keybor, mouse, dan floopy drive, serta port serial
dan port paralel ke dalam motherboard.
Jika
Anda perhatikan, hingga saat ini standar bentuk dari motherboard pun
masih berubah-ubah. Standar awal yang pertama kali digunakan
digunakan adalah PC/XT, dan dipakai IBM. Setelah itu, muncul lagi AT (Advance
Technology). Setelah AT, muncul standar baru yang hingga kini masih digunakan,
yaitu ATX (Advance Technology Extension). Standar ATX lalu dimodifikasi menjadi
Mini ATX dan Micro ATX.
Komponen
pada Motherboard
Konektor
power adalah pin yang menyambungkan motherboard dengan power supply di casing
sebuah komputer. Pada motherboard tipe AT, casing yang dibutuhkan adalah tipe
AT juga. Konektor power tipe AT terdiri dari dua bagian, di mana dua kabel dari
power supply akan menancap di situ. Pada tipe ATX, kabel power supply menyatu
dalam satu header yang utuh, sehingga Anda tinggal menancapkannya di
motherboard. Kabel ini terdiri dari dua kolom sesuai dengan pin di motherboard
yang terdiri atas dua larik pin juga. Ada beberapa motherboard yang menyediakan
dua tipe konektor power, AT dan ATX. Kebanyakan motherboard terbaru sudah
bertipe ATX.
- Socket atau Slot Prosesor
Terdapat
beberapa tipe colokan untuk menancapkan prosesor Anda. Model paling lama adalah
ZIF ( Zero Insertion Force) Socket 7 atau popular dengan istilah Socket 7.
Socket ini kompatibel untuk prosesor bikinan Intel, AMD, atau Cyrix. Biasanya
digunakan untuk prosesor model lama (sampai dengan generasi 233 MHz). Ada lagi
socket yang dinamakan Socket 370. Socket ini mirip dengan Socket 7 tetapi
jumlah pinnya sesuai dengan namanya, 370 biji. Socket ini kompatibel untuk
prosesor bikinan Intel. Sementara AMD menamai sendiri socketnya dengan istilah
Socket A, di mana jumlah pinnya juga berbeda dengan socket 370. Istilah A
digunakan AMD untuk menunjuk merek prosesor Athlon. Untuk keluarga prosesor
Intel Pentium II dan III, slot yang digunakan disebut dengan Slot 1, sementara
motherboard yang menunjang prosesor AMD menggunakan Slot A untuk jenis slot
yang seperti itu.
VIA
VT8751A yang memberikan interface prsessor dengan frekuensi 533/400MHz, yang
mensupport intel Hypertheading Tecnologi, interface system memory yang
beropersi pada 266MHz, dan interface AGP 1.5V yang mendukung spesifikasi AGP
2.0 termasuk write protocol dengan kecepatan 4X.
Juga
ada dua tipe socket memori yang kini beredar di masyarakat komputer. Memang ada
juga socket terbaru untuk Rambus-DRAM tetapi sampai kini belum banyak pengguna
yang memakainya. Socket lama yang masih cukup populer adalah SIMM. Socket ini
terdiri dari 72 pin modul. Socket yang kedua memiliki 168 pin modul, yang
dirancang satu arah. Anda tidak mungkin memasangnya terbalik, karena galur di
motherboard sudah disesuaikan dengan socket memori tipe DIMM.
Konektor
ini menghubungkan motherboard dengan piranti simpan computer seperti floppy
disk atau harddisk. Konektor IDE dalam sebuah motherboard biasanya terdiri dari
dua, satu adalah primary IDE dan yang lain adalah secondary IDE. Konektor
Primary IDE menghubungkan motherboard dengan primary master drive dan piranti
secondary master. Sementara, konektor secondary IDE biasanya disambungkan
dengan pirantipiranti untuk slave seperti CDROM dan harddisk slave. Bagaimana
menyambungkan pin dengan kabel? Mudah sekali. Pita kabel IDE memiliki tanda
strip merah pada salah satu sisinya. Strip merah tersebut menandai, sisi kabel
berstrip merah ditancapkan pada pin bernomor 1 di konektornya. Bila menancap
terbalik, piranti yang terpasang tidak akan dikenali oleh komputer. Hal yang
sama berlaku untuk menyambungkan kabel floppy dengan pin di motherboard.
Slot
port penyelerasi gambar ini mensupport grafik card mode 3.3V/1.5V AGP 4X untuk
aplikasi grafis 3D.
Peripheral
kontroler terintegrasi VIA VT8235 yang mensupport berbagai I/O fungsi termasuk
2-channel ATA/133 bus master IDE controller, sampai 6 port USB 2.0, interface
LCP super I/O, interface AC’97 dan PCI 2.2.
Led
ini menyala jika terdapat standby power di motherboard. LED ini bertindak
sebagai reminder (pengingat) untuk mematikan system power sebelum menghidupkan
atau mematikan mesin.
Pegembangan
slot PCI 2.2 32-bit in9i mensopport bus master PCI cart seperti SCSI atau cart
LAN dengan keluaran maksimum 133MB/s.
Konektor
hijau 6 pin ini adalah untuk mouse.
Pada
tipe AT, port serial dan paralel tidak menyatu dalam satu motherboard tetapi
disambungkan melalui kabel. Jadi, di motherboard tersedia pin untuk menancapkan
kabel. Fungsi port paralel bermacammacam, mulai dari menyambungkan komputer
dengan printer, scanner, sampai dengan menghubungkan komputer dengan periferal
tertentu yang dirancang menggunakan koneksi port paralel. Port serial biasanya
digunakan untuk menyambungkan dengan kabel modem atau mouse. Ada juga piranti
lain yang bisa dicolokkan ke port serial. Dalam motherboard tipe ATX, port
paralel dan serial sudah terintegrasi dalam motherboard, sehingga Anda tidak
perlu menancapkan kabel-kabel yang merepotkan.
Port
25-pin ini menghubungkan konektor LAN melalui sebuah pusat network.
Jack
line in (biru muda) menghuungkan ke tape player atau sumber audio lainnya. Pada
mode 6-channel, funsi jack ini menjadai bass/tengah.
jack
line out (lime) ini menghubungkan ke headphone atau speaker. Pada mode
6-channel, funsi jack ini menjadi speaker out depan.
Jack
mic (pink) ini meghubungkan ke mikrofon. Pada mode 6-channel funsi jack ini
rear speaker out belakang.
- USB
2.0 port 1 dan port 2
Kedudukan
port USB (universal serial bus) 4-pin ini disediakan untuk menghubungkan dengan
perangkat USB 2.0.
- USB
2.0 port 3 dan port 4
Kedudukan
port USB (universal serial bus) 4-pin ini disediakan untuk menghubungkan dengan
perangkat USB 2.0.
- Video Graphics Adapter Port
Port
15-pin ini adalah untuk VGA monitor atau VGA perangkat lain yang kompatibel
Ada
dua tipe konektor yang menghubungkan motherboard dengan keyboard. Satu adalah
konektor serial, sedangkan satu lagi adalah konektor PS/2. Konektor serial atau
tipe AT berbentuk bulat, lebih besar dari yang model PS/2 punya, dengan lubang
pin sebanyak 5 buah. Sementara, konektor PS/2 memiliki lubang pin 6 buah dan
diameternya lebih kecil separuhnya dibanding model AT.
Baterai
ini berfungsi untuk memberi tenaga pada motherboard dalam mengenali konfigurasi
yang terpasang, ketika ia tidak/belum mendapatkan daya dari power supply
Ilmukomputer-anton.blogspot.com, Kalau prosesor dianggap sebagai
“otak” komputer, maka motherboard boleh dianggap merupakan “jantung” kehidupan
di PC. Sebagai komponen yang menyandang “beban berat” kerusakan sedikit saja
bisa membikin PC tidak mau bekerja.
Pada komputer generasi awal, komponen seperti prosesor dan Ram langsung
dilekatkan pada motherboard tanpa bisa diganti-ganti atau ditambah lagi. Model
semcam ini dinamakan backplane. Desain baru yang bersifat modular memungkinkan
penggantian beberapa komponen yang melekat pada motherboard secara mudah,
sekaligus memberikan keleluasaan tersedianya peluang-peluang peningkatan
teknologi PC itu sendiri. Namun, kemudahan senantiasa mengandeng resiko. Begitu
pula dengan motherboard. Sejak motherboard dijadikan “sasaran tembak” utama
untuk menghasilkan PC yang optimal, kita dihadapkan pada keruwetan-keruwetan
yang semakin besar. Mari tunjuk beberapa contoh. Peningkatan kebutuhan prosesor
yang bertenaga membuat desain motherboard harus mengikuti tuntutan perkembangan
prosesor. Kebutuhan akan transfer data yang lebih cepat membutuhkan desain
motherboard terus berubah. Perkembangan-perkembangn terbaru seperti teknologi
Fire Ware, USB 2.0, RAID System, Smart Card, Secure Digital, wireless, semuanya
berkumpul pada lahan yang sama : motherboard.
Meski untuk saat ini belum semua teknologi tersebut populer, namun untuk
memberi daya tarik suatu produk motherboard para produsen pun tak kurang akal.
Mereka beramai-ramai menyediakan ruang upgrade itu, tanpa harus menyertakannya
ketika ia diproduksi secara massal, untuk tetap membuatnya tetap ekonomis.
Banyaknya chipset pada motherboard yang menjadi tolak ukur dukungan teknis juga
kian membuat para pengguna dipusingkan untuk memilih mana yang terbaik. Belum
lagi selesai dengan masalah yang satu ini, kita juga dihadapkan dengan berbagai
kekhawatiran, bagaimana mengatasi persoalan bilaman terjadi motherboard sebagai
jantung PC, masalah sedikit saja bisa membuat PC ngadat.
Justru dengan banyaknya pilihan tersebut, kunci pertama supaya kita tetap tidak
tersesat delam belantara adalah memahami seni arsitektur mother board, dan
membekali diri dengan kemampuan praktis yang mumpuni. Berikut ini langkah-langkahnya.
Perbaikan atau Penggantian
Keputusan untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang
terjadi pada sebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat
tergantung oleh tingkat daya dukung teknologi motherboard ataupun kemampuan
ekonomi Anda dalam membelanjakan barang-barang komputer. Masalahnya adalah
bagaimana seandainya motherboard itu masih terhitung baru, sementara kita tidak
mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan jalan keluarnya ? ikuti dulu langkah
kedua sebelum memutuskan untuk membeli yang baru.
Pemeriksaan Awal
• Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan untuk memastikan
bahwa tidak ada satu konektor pun yang terlepas atau tidak tertancap dengan
benar.
• Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk memdeteksi, apakah
pemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum. Juga untuk
memastikan bahwa secara fisik IC-IC di dalam motherboard tidak mengalami
kerusakan atau terlepas.
• Periksa sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk memastikannya,
periksa dulu suplai listrik dari jala listrik, lalu periksalah output listrik
pada kabel-kabel power suplay dengan menggunakan multimeter. Pastikan bahwa
output tiap
kabel sudah sesuai dengan yang direkomendasikan pada buku manual.
• Periksa, adakah barang-barang asing yang menggangu jalur motherboard. Kabel,
sekrup, kotoran, juga debu bisa mempengaruhi nafas kehidupan motherboard.
Gangguan semacam ini, selain membuat lalu lintas data terganggu, bila posisinya
strategis bisa menimbulkan hubungan pendek alias konslet.
• Periksa jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur setiap fitur dengan
teliti dan benar. Pastikan bahwa Anda mengacu pada buku manual jangan
menggunakan ilmu hafalan. Setting yang salah bisa membuat motherboard Anda tak
mau hidup.
• Periksa bagian-bagian motherboard yang melekat pada casing. Hubungan pendek
akibat penguncian tanpa isolator antara casing, sekrup pengunci dengan
motherboard akan membuat listrik terhenti setiap kali tombol power ditekan.
Sistem tidak bekerja Setelah penggantian prosesor
Kejadian ini amat sering terjadi ketika Anda hendak melakukan upgrade atau
downgrade dengan menggunakan prosesor yang memiliki front side bus yang
berbeda. Misalnya ketika Pentium Anda ber-FSB 533 MHz Anda ganti dengan yang
ber-FSB 400 MHz, sementara BIOS Anda masih men-setting sistem bekerja pada FSB
533 MHZ.
Agar sistem mau bekerja kembali, ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama
adalah masuk ke sistem BIOS dan menganti FSB yang dipakai dari 133 MHZ manjadi
100 MHz. Ini dengan catatan kalau sistem motherboard dan prosesor Anda masih
bisa mentolerir penggunaan FSB yang jauh lebih tinggi dibanding yang dipakai.
Cara lain adalah melakukan clear CMOS. Apabila langkah ini sudah dilakukan.
Masuklah ke menu BIOS Anda dan pastikan FSB yang dipakai sudah sesuai dengan
FSB yang bekerja pada prosesor Anda. Langkah ini dijamin manjur untuk mengatasi
masalah yang semacam ini.
Sistem tidak bekerja Setelah penggantian modul memori DDR
Ada beberapa kemungkinan maslah yang mungkin jadi penyebab mangapa masalah
semacam ini terjadi.
Pertama adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai terhadap memori baru
yang dipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu masalah chip memori yang digunakan
atau maslah tipe memori yang dipakai. Beberapa motherboard mensyaratkan secar
tegas jenis chip yangh dipakai. Apabila tidak sesuai, motherboard tidak akan
mendeteksi adanya memori yang berakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara
beberapa motherboard juga tidak mau dipsangi memori tipe single side atau
double side.
Sekali lagi ini masalah kompatibilitas motherboard terhadap memori yang
dipasang. Apabila masalahnya adalah chip memori, update BIOS terkadang bisa
jadi salah satu pemecahan jitu.
Kemungkinan kedua adalah tipe memori yang dipasang memiliki CAS latency yang
lebih rendah ketimbang CAS latency memori sebelumnya, sementara pada BIOS
latency masih di-setting pada CAS-2. cara satu-satunya adalah dengan melakukan
reset atau clear BIOS. Setelah itu masuklah pada menu BIOS yang mengatur latency
yang bekerja pada memori dan ubah sesuai dengan kemampuan memorinya. Yang
paling aman adalah dengan mengubah latency yang bekerja pada CL-2,5.
Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasang
Bisa jadi masalah ini muncul lantaran beberapa penyebab. Pertama periksa apakah
ada aliran listrik yang masuk pada motherboard. Ini penting untuk memastikan
adakah aliran listrik yang mengalir pada motherboard. Pada sebagian besar
motherboard, indikasi adanya arus listrik yang mengalir ini ditandai dengan lampu
LED yang menyala. Kalau lampu ini tidak menyala, bisa dipastikan tidak ada arus
listrik yang mengalir.
Kedua, kemungkinan power suplay yang tidak terlalu bagus alias tidak memiliki
tenaga yang sesuai. Cara satu-satunya adalah menganti power suplay yang Anda
punya dengan yang lebih bagus.
Penyebab ketiga yang mungkin adalah tidak terpasangnya kartu grafis dengan
benar. Ini memang biasa terjadi kalau Anda sembrono memasang kartu grafis add
on. Untuk mengatasinya, Anda bisa memperbaiki posisi pemasangan. Usahakan agar
posisinya tegak lurus terhadap motherboard.
Penyebab keempat yang sering tidak terbayang adalah rusaknya tombol power atau
koneksinya yang menghubungkan front panel dengan tombol power pada casing
depan. Ini menyebabkan Anda tidak dapat menyalakan sistem meski semua terpasang
dengan benar.
Sistem tiba-tiba hang ketika di overclock
Ada beberapa penyebab untuk masalah ini. Penyebab pertama ada pada beberapa
komponen yang membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi. Ini misalnya
terjadi untuk AGP ataupun PCI yang terpasang. Untuk melakukan ini, Anda bisa
masuk ke BIOS dan menaikkan frekuensi kerjanya. Ini pun dengan catatan apabila
motherboard yang Anda pakai memang mendukung.
Penyebab kedua adalah kurangnya tegangan yang dipakai. Untuk itu, Anda juga
bisa masuk ke menu BIOS dan melakukan penaikan tegangan, baik pada prosesor
atau memori. Tapi cara ini riskan kaerena sangat tergantung pada kemampuan dan
daya tahan motherboard, prosesor, memori, ataupun kartu grafis yang dipasang.
Ini kareena kenaikan tegangan akan mempengaruhi kerja dari beberapa periferal
yang terpasang.
Sistem tidak bekerja disebabkan hardisk tidak terdeteksi
Masalah ini sering sekali muncul pada beberapa motherboard. Kesalahan sendiri
terjadi bukan pada motherboard-nya, tetapi pada kabel data yang Anda gunakan.
Kesalah ini biasanya muncul karena Anda menggunakan port secondary dan bukan
port primary meskipun Anda tidak menggunakannya buat CD-ROM atau drive lain.
Pada beberapa sistem, motherboard tidak akan mendeteksi lantaran penggunaan
kabel data semacam ini. Solusi yang bisa dilakukan adalah menggunakan port
utama pada kabel IDE untuk hardisk sementar secondary untuk CD-ROM drive atau
yang lain.
Sistem tidak bekerja ketika kabel fan CPU tidak dipasang
Ini biasa terjadi pada beberapa motherboard yang memiliki tingkat keamanan yang
cukup bak. Pada mother board yang demikian, sistem tidak akan mau bekerja kalau
kabel fan tidak terpasang pada pin yang sesuai yaitu pun CPU fan. Ini
dimaksudkan untuk menjamin agar fan bekerja untuk melindungi prosesor dari
panas berlebihan. Nah, kalau Anda tidak memasang kabel fan pada pin power fan,
atau bahkan tidak memasang pada salah satu pin, otomatis sistem tidak akan
bekerja. Langkah satu-satunya yang diambil adalah memasang kabel fan CPU pada
pin yang sesuai.
Ketika booting sistem nyatakan disk fail
Masalah ini muncul kalau Anda tidak memiliki floppy drive sementara pada BIOS
fitur ini masih difungsikan. Cara satu-satunya adalah masuk ke menu BIOS dan
matikan fitur yang satu ini.
Sistem tidak bekerja ketiga primary graphic adapter diganti
Ini biasa terjadi pada motherboard yang memiliki fitur VGA onboard. Ketika akan
diganti dengan kartu grafis add on, baik yang berebasis PCI ataupun AGP. Ketika
setting yang dipasang tidak sesuai dengan kondisi nyata, sistem tidak akan
mampu melakukan booting. Satu-satunya langkah yang bisa diambil adalah dengan
melakukan clear CMOS atau bahkan mencabut baterai CMOS kalau jumper untuk
melakukan clear CMOS tidak ada. Ini untuk memaksa motherboard kembali pada
posisi default. Setelah booting dapat dilakukan, masuk pada menu BIOS dan ubah
setting primary graphic adapter sesuai dengan jenis kartu grafis yang dipasang.
Apabila Anda memasang kartu grafis berbasis AGP, setting fitur ini pada AGP add
on.
Permasalahan yang sering terjadi pada motherboard dan
solusinya.
oke. kita akan belajar ilmu tentang ngoprek
pc, permasalahan yang menurut saya adalah menu harian seorang teknisi warnet
hahaha.....
Sering kali komputer kita mengalamai permasalahan - permasalahan yang bersumber
pada motherboard.
Seperti :
Power komputer nyala tapi tidak dapat mengeluarkan tampilan pada monitor.
- Coba cabut dan bersihkan kaki dan slot RAM dan VGA.
- Cek posisi processor dengan cara melepas dan memasangnya
kembali.
- Reset BIOS dengan cara merubah posisi pin jumper CMOS.
Bootable Failure
- Cek boot priority pada bios,
- Cek kualitas power dari power supply,
- Cek kelayakan kabel data IDE / SATA
- Pastikan kondisi harddisk dalam keadaan normal.
Warning Fatal Error Chasis Intruded
- Lepas batterai BIOS atau ganti dengan yang baru.
Tidak dapat melakukan login pada beberapa situs ( sering terjadi pada
facebook.com )
- Ini merupakan permasalahan sepele, tapi kadang dapat mematikan
pangsa pasar warnet kita. Sumber masalahnya cuma pada waktu dan tanggal
BIOS. Masuk ke settingan bios dan ubah date & time sesuai keadaan
sekarang.
Kali ini Zie akan membawakan materi
yang berjudul Motherboard dan Cara Perawantannya.
Semoga materi yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
Perlu teman-teman ketahui bahwa Motherboard adalah merupakan tempat utama
meletakkan periperal
komputer seperti prosesor, RAM, keyboard, mouse, kartu grafis,
kartu suara dan kartu jaringan. Motherboard itu banyak sekali jenisnya dan
tipenya,itu tergantung pada komputer (jenis komputer)
dan tergantung pada tekhnologi ProsesornyaDalam apapun itu, yang namanya barang
entah itu barang elektronik maupun lainnya, pasti membutuhkan sebuah perawatan.
Begitu juga Komputer. Pasti juga membutuhkan sebuah perawatan. untuk kali ini
saya akan menjelaskan bagaimana cara saya Melakukan perawatan pada Motherboard
komputer Sesuai pengalaman kerja saya.
Motherboard merupakan atau termasuk Hardware (komponen yang nyata bisa dilihat).
Dimana disana terdapat beberapa Slot dan lain sebagainya. Dimana Slot itu
merupakan letak dari komponen-komponen yang lain seperti RAM,Sound card dll.
Dan sangat rentan sekali terhadap kotoran misal debu. Debu merupakan partikel
kecil seperti tanah yang sangat halus sekali yang terbawa oleh angin. Meskipun
sangat kecil ukurannya,tapi apabila dibiarkan terus menerus akan menjadi sebuah
masalah yang besar, misal pengerasan debu itu sendiri dan terhambatnya
sirkulasi udara. Didalam CPU termasuk isinya Debu sangat mengaggu sekali
kinerja CPU itu sendiri. Debu juga menyebabkan Suhu yang ada di dalam CPU
meningkat drastis. sehingga menggangu kinerja CPU/Komputer itu sendiri.
Sehingga perlu penanganan khusus pada masalah Debu ini.
Pada Motherboard, Debu juga menjadi musuh baginya.Knapa tidak, seperti yang
saya utarakan tadi yaitu dapat meningkatkan suhu dan menghambat kinerja
komponen itu sendiri. Merawat Motherboard,,, Bagaimana caranya??
humt.....pengen tau yach...oke deeh. aku kasih tau. menurut pengalaman saya
"Bagaimana Sich caranya merawat Motherboard".... Dalam 1 Bln sekali
atau bahkan hanya 2 Minggu sekali saya selalu menggecek keaadaan CPU saya yaitu
bagian dalamnya terutama Motherboard, sebelum Melakukan perawatan Motherboard,
maka terlebih dahulu kita siapkan alat-alat nya, apa itu..yaitu
* Kuas
* Tisu/Kain halus ini kadang diperlukan kadang tidak
* penyedot Debu Mini bisa juga menggunakan Kompresor.
Langkah-langkahnya:
1. Bersihkan Seluruh bagian Motherboard dengan Kuas
2. Setelah itu Gunakan Penyedot Debu Mini atau Kompresor agar Debu yang tersisa
bisa hilang. Kompres atau sedot semua bagian Motherboard sampai benar-benar
bersih.
3. Kain halus digunakan apabila terdapat debu yang sulit dihilangkan yaitu
debu/Kotoran yang sudah mengering. Caranya yaitu Semprot Kain halus atau Tisu
dengan Cairan Pembersih, Setelah itu usapkan pada bagian komponen yang terkena
debu (Debu yang sudah mengering).
4. Setelah semua dikira bersih, kemudian pasang kembali Motherboard kedalam CPU
kembali..
5. Pasang kembali Card-card seperti Ram dll dan Power Spplynya..(Seperti biasa)
6. Selesai